PENGARUH DAYA TARIK WISATA, PERSEPSI HARGA, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG PADA OBJEK WISATA AMAL ZONE KABUPATEN KUBU RAYA DAN JUNGKAT BEACH KABUPATEN MEMPAWAH

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh daya tarik wisata, persepsi harga, dan fasilitas terhadap keputusan berkunjung pada destinasi wisata Amal Zone di Kabupaten Kubu Raya dan Jungkat Beach di Kabupaten Mempawah. Latar belakang penelitian muncul dari masih rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke kedua objek tersebut, meskipun keduanya memiliki potensi alam dan rekreasi yang cukup menjanjikan. Oleh karena itu, diperlukan analisis empiris guna mengetahui faktor utama yang memengaruhi minat wisatawan. Metode yang digunakan Adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 250 responden yang pernah mengunjungi Amal Zone maupun Jungkat Beach. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sedangkan analisis data dilakukan melalui Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software WarpPLS 8.0. Variabel independen meliputi daya tarik wisata (X1), persepsi harga (X2), dan fasilitas (X3), dengan variabel dependen berupa keputusan berkunjung (Y). Hasil analisis menunjukkan bahwa daya tarik wisata berpengaruh negatif namun signifikan terhadap keputusan berkunjung dengan nilai koefisien -0,16 dan p<0,01. Sebaliknya, persepsi harga memberikan pengaruh positif serta signifikan dengan koefisien 0,71 dan p<0,01. Fasilitas berpengaruh positif namun tidak signifikan dengan koefisien 0,07 dan p=0,13. Nilai R² sebesar 0,59 menandakan bahwa ketiga variabel independen mampu menjelaskan 59% variasi keputusan berkunjung, sementara 41% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Temuan ini menegaskan bahwa harga yang terjangkau serta ketersediaan fasilitas memadai merupakan faktor penting dalam mendorong kunjungan wisatawan. Sementara itu, daya tarik wisata perlu ditingkatkan melalui inovasi dan pengembangan atraksi. Dari sisi teori, penelitian ini berkontribusi pada pengayaan kajian manajemen pariwisata berbasis Theory of Planned Behavior (TPB). Dari sisi praktis, hasilnya dapat menjadi rekomendasi bagi pengelola destinasi maupun pemerintah daerah dalam merancang strategi pemasaran, menetapkan kebijakan harga, serta meningkatkan fasilitas guna mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kalimantan Barat.