KAJIAN KUALITAS AIR LAUT DAN INDEKS PENCEMARAN BERDASARKAN PARAMETER FISIKA – KIMIA DI PERAIRAN PULAU PELAPIS KALIMANTAN BARAT

Agar makhluk hidup di suatu perairan dapat bertahan hidup, kualitas air harus memadai. Untuk mengevaluasi tingkat pencemaran, penting untuk memastikan kondisi kualitas air saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai indeks pencemaran dan kualitas air di perairan Pulau Pelapis, Kalimantan Barat, serta membuat peta sebaran menggunakan ArcGIS dan pendekatan inverse distance weighting (IDW). Pada bulan Juni 2023, pengambilan sampel fisika-kimia dilakukan pada dua belas stasiun penelitian. Faktor-faktor yang diperiksa meliputi suhu, kecerahan, oksigen terlarut, salinitas, amonia, total fosfat, nitrat, dan pH. Hasil analisis dibandingkan dengan pedoman kualitas air laut yang berasal dari PP No. 22 Tahun 2021. Rata-rata suhu perairan tercatat antara 29,8 hingga 31,1˚C, dengan kecerahan rata-rata antara 1,5 hingga 4,25 meter. Rentang oksigen terlarut di perairan tersebut adalah 4,5 hingga 6,8 (ppm), dan rata-rata salinitas berkisar antara 28,6 hingga 31,3 (ppt). Parameter pH berada dalam rentang 8,22 hingga 8,54 mg/L. Selain itu, nilai amonia, fosfat total, dan nitrat yang diukur melebihi standar mutu air laut, dengan amonia (1,60 hingga 4,57 mg/L), fosfat total (2,51 hingga 5,19 mg/L), dan nitrat (1 hingga 2,03 mg/L). Berdasarkan perhitungan, indeks pencemaran perairan Pulau Pelapis dikategorikan sebagai pencemaran sedang.