DISKURSUS HUKUM PEMANFAATAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MITIGASI PENCURIAN DATA UNTUK MENDUKUNG TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGs)

Diskursus hukum mengenai pemanfaatan artificial intelligence dalam mitigasi pencurian data guna mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) melihat pada kondisi Indonesia yang akhir-akhir ini menjadi korban pencurian data yang merupakan ancaman serius dalam era digital yang tidak hanya merugikan individu dan perusahaan, tetapi juga dapat menghambat kemajuan pembangunan berkelanjutan. Dengan berkembangnya teknologi artificial intelligence, terdapat peluang besar untuk memperkuat keamanan data dan mengurangi risiko pencurian melalui pengawasan yang lebih efektif, analisis prediktif, dan respons otomatis terhadap ancaman.
Kegiatan pengabdian kepada ini dilakukan sebagai bagian dari edukasi tentang pentingnya menjaga keamanan data privasi. Mengingat sudah terdapat adanya regulasi di Indonesia, namun tidak dibarengi dengan implementasi keamanan data yang baik, maka perlu dilakukan edukasi untuk melindung data privasi di era yang serba digital ini serta memastikan pemanfaatannya yang adil dan bertanggung jawab.
Dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), mitigasi pencurian data melalui artificial intelligence mendukung beberapa tujuan, terutama SDGs 9 mengenai industri, inovasi, dan infrastruktur dengan mempromosikan inovasi teknologi dan infrastruktur yang tangguh, serta SDGs 16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh dengan memperkuat keamanan digital dan mendorong tata kelola yang lebih baik. SDGs 4 mengenai pendidikan berkualitas juga memiliki peran dalam tujuan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang keamanan data melalui program-program berbasis artificial intelligence. Kesimpulannya, integrasi artificial intelligence dalam mitigasi pencurian data memerlukan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek teknologi, hukum, dan etika untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang lebih aman dan inklusif.